
Sebagian besar jajak pendapat baru mengatakan ekonomi adalah isu terpenting dalam pemilu; Trump mendapat keunggulan
Sebagian besar pemilih dalam survei terbaru menilai perekonomian sebagai isu paling penting menjelang pemilu, yang kini tinggal kurang dari sebulan lagi, dan mantan Presiden Trump memiliki keunggulan dibandingkan Wakil Presiden Harris dalam isu ini.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Gallup menemukan bahwa 52 persen pemilih mengatakan perekonomian mempunyai pengaruh yang “sangat penting” terhadap siapa yang akan mereka pilih pada bulan November.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2008, saat Resesi Hebat, ketika 55 persen pemilih mengatakan hal yang sama. Pada tahun 2020, di masa puncak pandemi COVID-19, 44 persen pemilih mengatakan perekonomian sangat penting bagi pilihan mereka, kata Gallup.
BestReviews didukung oleh pembaca dan dapat memperoleh komisi afiliasi.
Penawaran Hari Perdana Terbaik 2024
- Jangan lewatkan penjualan terbaik Prime Big Deal Days
- Hemat hingga 59% untuk produk kecantikan yang sedang tren
- Apple Watch, AirPods, dan iPad tetap diberi label
Tidak ada isu lain yang melampaui ambang batas 50 persen sebagai isu yang sangat penting bagi pemilih, demikian temuan jajak pendapat tersebut. Hanya kurang dari separuh responden survei, yaitu 49 persen, yang mengatakan demokrasi di AS sangat penting dalam pemilihan suara mereka.
Survei ini juga menemukan adanya kesenjangan partisan dalam isu-isu yang dianggap paling penting oleh para pemilih. Sekitar 66 persen dari anggota Partai Republik dan anggota independen yang berhaluan Partai Republik menilai perekonomian sebagai hal yang sangat penting, namun hanya 36 persen dari anggota Partai Demokrat dan anggota independen yang berhaluan Demokrat mengatakan hal yang sama.
Trump memperoleh mayoritas tipis dari responden mengenai isu ekonomi. Lebih dari separuh, atau 54 persen, pemilih mengatakan ia akan melakukan pekerjaan lebih baik daripada Harris dalam menangani perekonomian.
Trump juga mendapat peringkat tinggi dalam hal imigrasi dan urusan luar negeri, sementara Harris mendapat peringkat lebih baik di antara para pemilih dalam hal perubahan iklim, aborsi, dan layanan kesehatan, menurut jajak pendapat tersebut.
Indeks jajak pendapat Hill/Decision Desk HQ menunjukkan Harris unggul 3,3 poin atas mantan presiden tersebut secara keseluruhan, memperoleh 49,8 persen dukungan dibandingkan Trump yang memperoleh 46,5 persen.
Survei Gallup dilakukan pada 16-28 September terhadap 941 pemilih terdaftar dan memiliki margin kesalahan sebesar 4 poin persentase.