
Optimisme usaha kecil melonjak setelah pemilu: NFIB
Optimisme usaha kecil melonjak pada bulan November, melampaui rata-rata 50 tahun untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun, menurut National Federation of Independent Business (NFIB).
Indeks Optimisme Usaha Kecil naik delapan poin menjadi 101,7 bulan lalu. Angka tersebut, yang merupakan indeks tertinggi sejak Juni 2021, mengikuti angka di bawah rata-rata selama 34 bulan.
“Hasil pemilu menandakan perubahan besar dalam kebijakan ekonomi, yang menyebabkan lonjakan optimisme di kalangan pemilik usaha kecil,” Bill Dunkelberg, kepala ekonom NFIB, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Tingkat ketidakpastian pemilik usaha kecil juga sedikit berkurang pada bulan November, setelah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Indeks Ketidakpastian NFIB turun dari rekor tertinggi 101 di bulan Oktober menjadi 98 di bulan November.
Persentase bersih pemilik yang memperkirakan perekonomian akan membaik meningkat 41 poin, sementara porsi yang meyakini ini adalah saat yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya meningkat 8 poin. Saham yang memperkirakan volume penjualan riil lebih tinggi juga naik 18 poin.
“Main Street juga menjadi lebih yakin mengenai kondisi bisnis di masa depan setelah pemilu, memecahkan rekor ketidakpastian tertinggi selama hampir tiga tahun berturut-turut,” kata Dunkelberg.
“Pemilik sangat mengharapkan kebijakan perpajakan dan regulasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat serta meringankan tekanan inflasi,” tambahnya.
Presiden terpilih Trump diperkirakan akan memperbarui atau memperluas beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Pemotongan Pajak dan Ketenagakerjaan (TCJA), yang disahkan pada masa jabatan pertamanya, dengan bantuan dari mayoritas Partai Republik di kedua kamar Kongres.
Pemerintahan mendatang juga diperkirakan akan membatalkan sejumlah peraturan, dengan bantuan dari “Departemen Efisiensi Pemerintahan” yang baru dibentuk dan dipimpin oleh pengusaha teknologi Elon Musk dan Vivek Ramaswamy.
Selama pemilu, Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris berjuang untuk mendapatkan dukungan dari Trump dalam bidang ekonomi. Lonjakan inflasi, yang mencapai puncaknya dalam 40 tahun terakhir pada tahun 2022, tampaknya sangat membebani kedua kandidat Partai Demokrat.
Inflasi telah menurun secara signifikan, hampir sesuai dengan target Federal Reserve. Namun, para ekonom telah memperingatkan bahwa rencana Trump untuk mengenakan tarif pada negara lain dapat menyebabkan inflasi kembali meningkat.
Presiden terpilih tersebut mengumumkan pada akhir bulan lalu bahwa ia berencana mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap Meksiko dan Kanada dan tambahan tarif sebesar 10 persen terhadap Tiongkok ketika ia mulai menjabat pada bulan Januari.